live in honest

Minggu, 01 Maret 2009

memahami makna hidup


orang bilang manusia tak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. orang - orang sosial sering menyebutnya dengan homo hominim lupus (maaf kalo tulisannya salah he,..3x). Ada juga yang mengatakan manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang membutuhkan makhluk lainnya demi kelangsungan hidupnya. ya, pendapat diatas mutlak kebenarannya. tak ada seorang pun yang bisa hidup sendiri.

nabi adam pun ketika diciptakan Allah SWT juga diberikan pendamping, yaitu Siti Hawa. Dengan kata lain hidup bersama dan bersosialisasi dengan orang lain merupakan fitrah manusia. tak terbayangkan apa jadinya bumi ini bila manusia hanya hidup sendiri. jauh dari sahabat, menyendiri tanpa teman, terasing dan sepi rasanya.

bila kita bandingkan kehidupan zaman sekarang dengan era 80-an mungkin terasa berbeda sekali. entah apa penyebabnya, salah satunya mungkin karena semakin pesatnya perkembangan teknologi. manusia sekarang lebih suka berlama-lama menonton televisi,  main ke warnet dan asyiok SMS-an sendiri. semuanya cendrung memiliki sifat egosentris, lebih mementingkan kepentingannya sendiri. Hal ini paling saya rasakan dari golongan anak- anak kos (he,....3x pisss jangan marah ya!!). 

anak-anak kos sekarang lebih disibukkan dengan kegiatan kampus mereka, pergi pagi pulang sore. begitu setiap harinya sehingga kesempatan untuk berkumpul dan bersosialisasi dengan warga sekitar menjadi terhilangkan. Padahal mereka hidup didaerah rantau yang jauh dari orang tua, seharusnya mereka (termasuk saya sendiri he,...3x )  harus bisa akrab dengan warga sekitar. sebab bila terjadi apa-apa, pasti orang tetangga terdekat yang akan menolong. ada seorang teman yang mengatakan "anak kos jaman sekarang kalo udah lulus, trus pengen main lagi ketempat mereka kuliah,bakal kebingungan, karena gak ada lagi kenalan mereka ditempat kuliahnya. temen-temennya dah pada lulus dan kembali ke kampung. " hmmmmm setelah dipikir - pikir benar juga ya !!

berbeda dengan tahun 80-an (yang katanya, ini juga cerita dari orang, karena saya belum lahir tahun segitu he,.......3x). saat itu mahasiswanya benar-benar akrab dengan warga kampung sekitar, sehingga mereka memiliki figur bapak/ibu/keluarga angkat yang selalu perhatian kepada mereka. bahkan ada juga yang menganggap "mbo'e" yang menjual makanan kepada mereka sebagai ibu angkat mereka. bahkan malah ada juga yang jadi menantu bapak/ibu angkatnya tersebut. kebersamaan yang indah.......

kehadiran teman juga sangat penting bagi kita anak-anak kos. karena sehari-harinya kita dekat dengan mereka. oleh karena itu carilah teman yang membawa kita menuju kebaikan, bukan teman yang menjerumuskan ke lembah maksiat dan dosa. apalagi di kota-kota besar, kita harus bersyukur apabila diberi sahabat yang menuntun kita ke "jalan yang benar". bukan berarti pilih-pilih teman lho! semua orang wajib kita jadikan teman, namun untuk yang akrab dengan kita harus diseleksi dulu. bukan berarti juga tidak ingin berteman dengan yang ekonominya lemah atau tampangnya pas2an, yang jelas yang harus kita lihat adlah akhlak nya. it is the first number.

tanpa teman, tanpa keluarga, tanpa tetangga dijamin hidup bakalan gak tentrem,karena kembali ke pembahasan diatas tadi, semua manusia membutuhkan orang lain untuk hidup. banyak lho saudara-saudara kita yang kurang beruntung. mereka hidup sebatang kara, tak ada yang menemani mereka. hidup mereka luntang-lantung tak ada yang memperdulikan. mereka sakit tak ada yang mau membawa ke rumah sakit. jangan sampai seperti kejadian yang ada diberita kemaren, waktu dia sakit cuma ditempati di pos kamling, setelah sekarat baru dibawa kerumah sakit, tapi ternyata tetap meninggal. innalilahi wa inna ilaihi rooji'un.

intinya, kita harus selalu berbuat baik kepada siapapun. enatah itu pejabat, polisi, politikus orang tua, teman, bahkan maling sekalipun. karena semua perbuatan yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita sendiri. jika kita berbuat baik, maka akan mendapat balasan yang baik. begitu juga jika kita berbuat jahat, maka kita juga akan diperlakukan jahat oleh orang lain. Hidup tak akan bermakna jika kita hanya hidup seorang diri, tak ada tempat berbagi. Tak ada yang  membantu kita saat kita berada dalam kesusahan. silakan buktikan sendiri, start from now!

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda